System bilangan (number system)
adalah suatu cara untuk mewakili besaran
dari suatu item fisik.
System bilangan biner, bilangan octal
dan hexadesimal adalah system bilangan yang digunakan dalam system komputer.
1.
Bilangan Desimal
Bilangan desimal adalah adalah sistem
bilangan yang menggunakan 10 macam symbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. system
bialangan ini dikenal dengan sistem bilangan basis 10. Bentuk nilai ini dapat
berupa integer desimal atau pecahan.
Integer desimal : adalah nilai
desimal yang bulat, misalnya 858 dapat diartikan :
Absolue value merupakan nilai untuk
masing-masing digit bilangan, sedangkan
position value adalah merupakan penimbang atau bobot dari masing-masing
digit tergantung dari letak posisinya, yaitu bernilai basis dipangkatkan dengan
urutan posisinya.
Pecahan desimal :
Adalah nilai desimal yang mengandung
nilai pecahan dibelakang koma, misalnya nilai 183,75 adalah pecahan desimal
yang dapat diartikan :
1 x 10 2 = 100
8 x 10 1 =
80
3 x 10 0 =
3
7 x 10 –1 =
0,7
5 x 10 –2 = 0,05
183,75
2. Bilangan Binary
Sistem bilangan binary menggunakan 2
macam symbol bilangan yaitu 0 dan 1. Bilangan biner disebut juga bilangan basis
2.
Cara mengkonversi bilangan decimal ke
biner yaitu dengan membagi bilangan decimal dengan secara terus menerus
Contoh : 910
Sedangkan cara mengkonversi bilangan
biner ke decimal yanti dengan menggunakan nilai tempat (position value),
position value bilangan biner adalah perpangkatan dari nilai 2
Contoh bilangan 10012
dapat diartikan :
Bilangan Biner Pecahan
Dalam sistem bilangan desimal, bilangan pecahan disajikan dengan
menggunakan titik desimal. Digit-digit yang berada di sebelah kiri titik
desimal mempunyai nilai eksponen yang semakin besar, dan digit-digit yang
berada di sebelah kanan titik desimal mempunyai nilai eksponen yang semakin
kecil. Sehingga
0.110 = 10-1 = 1/10
0.1010 = 10-2 = 1/100
0.2 = 2 x 0.1 = 2 x 10-1, dan seterusnya.
Cara yang sama juga bisa digunakan untuk menyajikan bilangan biner pecahan.
Sehingga,
0.12 = 2-1 = ½, dan
0.012= 2-2 = ½2 = ¼
Sebagai contoh,
0.1112 = ½ + ¼ + 1/8
= 0.5 + 0.25 +
0.125
= 0.87510
101.1012 = 4 + 0 + 1+ ½ + 0 + 1/8
= 5 + 0.625
= 5.62510
Pengubahan bilangan pecahan dari desimal ke biner dapat dilakukan dengan
cara mengalihkan bagian pecahan dari bilangan desimal tersebut dengan 2, bagian
bulat dari hasil perkalian merupakan pecahan dalam bit biner. Proses perkalian
diteruskan pada sisa sebelumnya sampai hasil perkalian sama dengan 1 atau
sampai ketelitian yang diinginkan.
contoh, untuk mengubah 0.62510 menjadi bilangan biner dapat
dilaksanakan dengan
0.625 x 2 = 1.25, bagian bulat = 1, sisa = 0.25
0.25 x 2 = 0.5, bagian bulat = 0, sisa = 0.5
0.5 x 2 = 1.0, bagian bulat = 1, tanpa sisa
Sehingga, 0.62510 = 0.1012
3. Bilangan Oktal
Sistem bilangan Oktal menggunakan 8
macam symbol bilangan berbasis 8 digit angka, yaitu 0 ,1,2,3,4,5,6,7.
Cara mengkonversi bilangan octal ke
decimal yantu denga menggunakan position value.
Position value system bilangan octal
adalah perpangkatan dari nilai 8.
Contoh :
Untuk mengkonvesi bilangan octal ke biner yaitu dengan membagi setiap digit bilangan
octal menjadi 3 digit bilangan biner, contoh, 35278 akan
diubah sebagai berikut:
38= 0112
58 = 1012
28 = 0102
78 = 1112
Sehingga bilangan oktal 35278 sama dengan
bilangan 011 101 010 111.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar